Bismillah
Bandung tidak hanya dikenal sebagai ibu kota provinsi Jawa
Barat, tapi juga sebagai salah satu kota tujuan
wisata di Jawa Barat. Selain diminati wisatawan karena factory outlet
(FO) dan kulinernya, Bandung juga memiliki beberapa bangunan unik warisan pemerintahan
kolonial Belanda. Bentuk bangunan-bangunan tersebut sangat unik, sehingga sayang bila dilewatkan oleh mereka yang menyukai fotografi. Inilah beberapa bangunan
dengan desain unik dan sejarahnya.
1. Gedung Sate
Gedung Sate yang sekarang digunakan sebagai kantor pusat pemerintahan Jawa Barat, adalah simbol kota Bandung. Berlokasi di jl. Diponegoro no. 22, Gedung Sate tidak ada hubungannya dengan tempat orang berjualan sate. Disebut Gedung Sate karena di atapnya terdapat ornamen yang berbentuk seperti satu tusuk sate dengan 6 buah ornamen atau ‘daging’ satenya. Kabarnya 6 ornamen tersebut melambangkan jumlah dana yang dihabiskan untuk membangun gedung tersebut, yaitu sekitar 6 gulden.
Gedung bersejarah ini mulai dibangun pada tahun 1920 oleh
pemerintah Belanda. Pembangunannya membutuhkan waktu 4 tahun dan dirancang
berdasarkan penggabungan arsitektur nusantara dan Eropa. Sempat digunakan sebagai pusat pemerintahan
Belanda saat mereka merasa kalau Batavia sudah tidak layak sebagai pusat
pemerintahan lagi, dan sempat berganti menjadi kantor Jawatan Pekerjaan Umum
saat Indonesia merdeka. Menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat dari tahun 1980
hingga sekarang.
Sebagai ikon atau simbol kota Bandung, tentunya wisatawan
tak mau melewatkan kesempatan untuk berkunjung dan berfoto di Gedung Sate.
2.
Gedung Pensil
Kalau kita pergi ke Simpang Lima Bandung, kita bisa melihat
sebuah gedung bercat putih dengan bentuk atap yang unik, yang disebut Gedung
Pensil. Disebut Gedung Pensil, karena bila dilihat dari arah jl. Asia Afrika, bentuknya menyerupai seperti
pensil.
Gedung ini dibangun pada tahun 1918 dan awalnya
diperuntukkan untuk kantor agen Ban Dunlop dan Minyak Pelumas Shell. Karena
usianya sudah lama, gedung ini dijadikan sebagai gedung Cagar Budaya Bandung
pada tahun 2009. Gedung Pensil digunakan sebagai kantor Reksadana sejak 10
tahun yang lalu hingga sekarang.
3.
Villa Istola
Nama Villa Istola mungkin kurang dikenal, karena saat ini
namanya telah diganti menjadi Bumi Siliwangi dan bangunan tersebut digunakan
sebagai gedung rektorat Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Berlokasi di jl. Setiabudhi, bangunan
ini dibangun pada tahun 1933 oleh Dominique Willem Berretty, orang Belanda yang
kaya raya. Villa ini sangat unik, karena desain arsitekturnya bergaya art deco
dan cukup berbeda dengan bangunan lain pada masa itu, yang pada umumnya
menggunakan desain kombinasi dari Eropa dan Hindia Belanda.
Gedung yang
menghabiskan biaya sekitar 500.000 gulden, atau sekitar 250 miliar rupiah, ini
terdiri atas tiga lantai. Lantai dasarnya terpaksa dibuat lebih rendah dari
jalan raya, karena daerah tersebut topografinya tidak rata. Di sekeliling villa
dibuat taman-taman yang berteras-teras mengikuti permukaan tanahnya. Didesain dengan menggabungkan arsitektur
modern dan konsep tradisional, membuat gedung ini cukup bersahabat dengan iklim
tropis di Indonesia.
Menurut sejarah, pemiliknya hanya sempat menempati tempat
tersebut selama kurang lebih satu tahun, sebelum ia meninggal akibat kecelakaan
pesawat. Setelah pemiliknya meninggal. Villa itu sempat menjadi bagian dari
Hotel Savoy Homann tapi akhirnya dirubah menjadi gedung rektorat Kampus UPI
hingga sekarang.
Nah, itulah beberapa bangunan yang mempunyai desain unik di
kota Bandung. Untuk yang suka traveling dan fotografi, jangan lupa untuk
menjadikan gedung-gedung tersebut obyek foto, ya. Semoga bermanfaat.
Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar