Kamis, 04 Februari 2021

Inilah 5 Jajanan Tradisional Bandung yang Harus Dicoba

 


 Bismillah


Bandung adalah salah satu kota tujuan wisata di Jawa Barat. Selain terkenal dengan factory outlet-nya, kota Bandung juga punya banyak makanan tradisional yang lezat. Saat baru pindah ke Bandung, saya sebagai penggemar kuliner punya cita-cita untuk melakukan wisata kuliner besar-besaran di Bandung. Saya ingin mencoba berbagai jajanan dan makanan tradisional khas Bandung yang murah meriah. Sayangnya kesibukan saya dulu tidak memungkinkan saya untuk melakukannya.

Sejak masa pandemi kesibukan saya jauh berkurang karena saya memutuskan untuk di rumah saja, dan tidak keluar rumah bila tidak ada hal penting yang harus saya lakukan. Tapi saya tidak bisa atau belum bisa berwisata kuliner karena adanya COVID-19 ini. Berita-berita yang beredar tentang virus ini membuat saya memilih untuk memaksimalkan usaha saya dari rumah saja. Hahaha, hidup terkadang tidak terjadi sesuai keinginan kita, ya.


Walaupun sekarang saya hanya menghabiskan waktu di rumah saja, saya akan berbagi cerita tentang beberapa jajanan tradisional yang sudah sempat saya cicipi sebelum pandemi.


1.            Awug

Foto: republika.co.id

Awug adalan penganan yang terbuat dari tepung beras, dan gula merah yang kemudian diberi aroma daun pandan. Tepung beras dan gula merah akan disusun bergantian, kemudian dikukus bersama daun pandan menggunakan kukusan bambu berbentuk kerucut. Saat matang Awug akan keliahatan seperti tumpeng tapi tanpa lauk. Awug ukuran besar biasanya akan dijual dalam bentuk potongan, tapi terkadang ada juga yang menjualnya dalam bentuk kerucut kecil sehingga bisa langsung dibawa pulang tanpa harus dipotong terlebih dahulu.

Karena rasanya manis, awug biasanya dinikmati dengan secangkir kopi atau segelas teh tawar. Jajanan ini cukup mudah ditemukan di Bandung dan harganya cukup terjangkau.


2.            Ali Agrem

Foto: merdeka.com


Kue Ali Agrem yang berbahan dasar  tepung beras, gula merah dan kelapa parut ini memiliki cita rasa manis dan gurih dan legit di lidah. Bentuknya mirip cincin atau donat, dan cara mengolahnya adalah dengan digoreng. Awalnya kue ini hanya ditemukan pada acara-acara khusus seperti perayaan Idul Fitri atau acara pernikahan dengan adat Sunda saja. Hal ini karena adanya kepercayaan bahwa bila menghidangkan kue Ali agrem di acara pernikahan akan membuat pernikahan menjadi langgeng. Tapi sekarang kue Ali Agrem cukup mudah ditemukan di kota Bandung.


3.            Serabi

Kue Serabi adalah jajanan khas Bandung yang dimasak menggunakan tungku dan wadah dari tanah liat. Cara memasak ini yang membuat rasa Serabi Bandung berbeda dengan Serabi dari daerah lain.  Serabi dibuat dari campuran terigu, tepung beras dan santan kelapa.

Serabi Kinca
Foto: resepmasakankreatif.com

Ada dua jenis Serabi, yaitu Serabi manis yang disiram kinca atau gula merah dan santan yang dimasak, dan Serabi asin yang diberi taburan Oncom di atasnya.

Serabi Oncom
Foto: lifestyle.okezone.com

Bergesernya selera generasi muda membuat penjual Serabi mulai berinovasi dengan Serabi buatan mereka. Misalnya dengan mengganti topping oncom dengan sosis, kornet, keju dan bahan-bahan lain yang lebih sesuai dengan lidah anak muda jaman sekarang.


4.            Es Goyobod

Foto: lifestyke.okezone.com 


Es Goyobod mirip dengan es Campur, tapi bahan utamanya adalah goyobod yang dibuat dari tepung hunkwe dan santan encer, dan teksturnya kenyal. Biasanya Es Goyobod terdiri dari goyobod, alpukat, kelapa muda, mutiara, kolang kaling, tape, dan potongan roti yang kemudian disiram dengan santan encer, gula merah cair dan kental manis kalengan serta es batu. Rasanya manis dan segar sangat nikmat dinikmati pada saat hari panas. Mirip Es Campur, yah. Tapi Es Campur tidak memakai goyobod dan santan cair.


5.            Ketan Bakar

Foto: bandungcity.net


Sesuai dengan namanya, Ketan Bakar adalah ketan yang dibakar dengan arang, lalu dinikmati dengan taburan bumbu serundeng yang gurih dan sambal oncom. Sangat nikmat bila dinikmati dengan secangkir jahe panas atau kopi.  Ketan Bakar biasa dinikmati di pagi hari sebagai sarapan atau sebagai camilan di sore hari.

Nah, itulah beberapa kuliner tradisional di Bandung yang sayang kalau dilewatkan. Jadi, saat sedang berada di Bandung, jangan lupa mencicipi aneka jajanan itu ya. Semoga bermanfaat.

 

Tulisan ini Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting

 


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Terbaru

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

  Orang tua pasti menyayangi   dan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sayangnya tanpa disadari masih banyak orang tua yang m...

Postingan Populer