Bandung adalah salah satu kota tujuan wisata di Jawa Barat.
Selain terkenal dengan factory outlet-nya, kota Bandung juga punya banyak
makanan tradisional yang lezat. Saat baru pindah ke Bandung, saya sebagai
penggemar kuliner punya cita-cita untuk melakukan wisata kuliner besar-besaran
di Bandung. Saya ingin mencoba berbagai jajanan dan makanan tradisional khas
Bandung yang murah meriah. Sayangnya kesibukan saya dulu tidak memungkinkan
saya untuk melakukannya.
Sejak masa pandemi kesibukan saya jauh berkurang karena saya
memutuskan untuk di rumah saja, dan tidak keluar rumah bila tidak ada hal
penting yang harus saya lakukan. Tapi saya tidak bisa atau belum bisa berwisata
kuliner karena adanya COVID-19 ini. Berita-berita yang beredar tentang virus
ini membuat saya memilih untuk memaksimalkan usaha saya dari rumah saja.
Hahaha, hidup terkadang tidak terjadi sesuai keinginan kita, ya.
Walaupun sekarang saya hanya menghabiskan waktu di rumah
saja, saya akan berbagi cerita tentang beberapa jajanan tradisional yang sudah
sempat saya cicipi sebelum pandemi.
1. Awug
Karena rasanya manis, awug biasanya dinikmati dengan
secangkir kopi atau segelas teh tawar. Jajanan ini cukup mudah ditemukan di
Bandung dan harganya cukup terjangkau.
2. Ali Agrem
Kue Ali Agrem yang berbahan dasar tepung beras, gula merah dan kelapa parut ini
memiliki cita rasa manis dan gurih dan legit di lidah. Bentuknya mirip cincin
atau donat, dan cara mengolahnya adalah dengan digoreng. Awalnya kue ini hanya
ditemukan pada acara-acara khusus seperti perayaan Idul Fitri atau acara
pernikahan dengan adat Sunda saja. Hal ini karena adanya kepercayaan bahwa bila
menghidangkan kue Ali agrem di acara pernikahan akan membuat pernikahan menjadi
langgeng. Tapi sekarang kue Ali Agrem cukup mudah ditemukan di kota Bandung.
3. Serabi
Kue Serabi adalah jajanan khas Bandung yang dimasak
menggunakan tungku dan wadah dari tanah liat. Cara memasak ini yang membuat
rasa Serabi Bandung berbeda dengan Serabi dari daerah lain. Serabi dibuat dari campuran terigu, tepung
beras dan santan kelapa.
Ada dua jenis Serabi, yaitu Serabi manis yang disiram kinca
atau gula merah dan santan yang dimasak, dan Serabi asin yang diberi taburan
Oncom di atasnya.
Bergesernya selera generasi muda membuat penjual Serabi mulai berinovasi dengan Serabi buatan mereka. Misalnya dengan mengganti topping oncom dengan sosis, kornet, keju dan bahan-bahan lain yang lebih sesuai dengan lidah anak muda jaman sekarang.
4. Es
Goyobod
Es Goyobod mirip dengan es Campur, tapi bahan utamanya
adalah goyobod yang dibuat dari tepung hunkwe dan santan encer, dan teksturnya
kenyal. Biasanya Es Goyobod terdiri dari goyobod, alpukat, kelapa muda, mutiara,
kolang kaling, tape, dan potongan roti yang kemudian disiram dengan santan
encer, gula merah cair dan kental manis kalengan serta es batu. Rasanya manis
dan segar sangat nikmat dinikmati pada saat hari panas. Mirip Es Campur, yah.
Tapi Es Campur tidak memakai goyobod dan santan cair.
5. Ketan
Bakar
Sesuai dengan namanya, Ketan Bakar adalah ketan yang dibakar
dengan arang, lalu dinikmati dengan taburan bumbu serundeng yang gurih dan
sambal oncom. Sangat nikmat bila dinikmati dengan secangkir jahe panas atau
kopi. Ketan Bakar biasa dinikmati di
pagi hari sebagai sarapan atau sebagai camilan di sore hari.
Nah, itulah beberapa kuliner tradisional di Bandung yang
sayang kalau dilewatkan. Jadi, saat sedang berada di Bandung, jangan lupa
mencicipi aneka jajanan itu ya. Semoga bermanfaat.
Tulisan ini Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge
Sahabat Hosting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar