Kamis, 16 Januari 2025

Tips Mengatasi Kesedihan Saat Kehilangan Orang Tersayang

 



Photo by Photo By: Kaboompics.com: https://www.pexels.com/photo/sad-woman-looking-at-the-picture-frame-8532958/


Kehilangan orang yang kita sayangi adalah sebuah peristiwa yang berat, apalagi jika orang tersebut adalah orang yang sangat dekat dan merupakan salah satu support system saat kita berada di titik terendah.

Hal ini dapat menyebabkan seseorang terjebak dalam jurang kesedihan yang sangat dalam, bahkan bisa juga membuat orang tersebut kehilangan semangat untuk meneruskan kehidupannya sendiri.

Jika hal ini tidak segera diatasi, maka lama kelamaan akan berpengaruh juga kepada kesehatan fisik kita.

Oleh karena itu artikel ini akan membahas beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kesedihan agar kita bisa bangkit kembali.

 

1.    Menerima keadaan dan memberi waktu bagi diri untuk pulih

Pada 1969, seorang psikiater asal Amerika-Swiss, Elisabeth Kübler-Ross, mencetuskan teori yang dikenal sebagai lima tahapan kesedihan.

 

Mengutip University of Washington Counseling Center, tahapan ini terdiri dari penolakan, marah, kompromi, depresi, hingga penerimaan. Setiap orang bisa mengalaminya dalam bentuk dan intensitas yang berbeda-beda.

 

Dengan begitu yang harus dilakukan adalah memberi waktu pada diri kita untuk melewati semua tahapan tersebut untuk bisa pulih kembali. Perlu diingat bahwa setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk kembali pulih. Jadi tak perlu memaksakan agar diri segera pulih jika kita memang membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun kita juga harus menentukan batasan waktu untuk pulih agar kita tidak berlarut-larut dalam kesedihan.

 

 

2.    Meluapkan perasaan

Memendam perasaan hanya akan membuat kita larut dalam kesedihan. Agar kita bisa cepat move on, luapkan saja perasaan kita.

 

Kita bisa menangis, marah atau berteriak untuk meluapkan perasaan kita. Namun perlu diperhatikan agar kita tidak melakukannya di tempat karena akan bisa mengganggu orang lain. Pergilah menyendiri ke kamar atau suatu tempat sepi di mana kita bisa melakukan hal-hal tersebut dengan bebas.

 

3.    Mengekspresikan emosi dengan kegiatan yang bermanfaat

Mengekspresikan perasaan kita dengan melakukan kegiatan tertentu juga dapat mengurangi rasa sedih.

Contohnya, jika kita suka menulis maka kita bisa membuat cerita, puisi atau tulisan lain. Jika kita suka musik, kita juga bisa menuangkan kesedihan kita dalam sebuah lagu. Kita juga bisa membuat pernak-pernik yang berkaitan dengan orang tersayang.

Buatlah karya yang bisa memberi manfaat tidak hanya pada diri kita sendiri tetapi juga untuk orang lain. Dengan begitu lama kelamaan kesedihan kita akan berkurang tanpa kehilangan kenangan.

 

4.    Mencari dukungan dari orang terdekat seperti sahabat dan keluarga

Menghadapi trauma kehilangan bisa terasa lebih mudah jika dilakukan bersama-sama. Jadi, jangan ragu mencari dukungan orang terdekat bila kita merasa kesulitan untuk melewatinya sendirian.

 

Kita bisa bercerita kepada sahabat atau anggota keluarga. Beri tahu mereka apa yang kita rasakan supaya hati dan pikiran dapat terasa lebih baik.

 

5.    Bergabung dengan support group yang mengalami kondisi serupa

Jika dukungan dari keluarga masih dirasa tidak cukup kita bisa mencari dukungan dari orang lain. Bergabunglah dengan support grup atau kelompok yang isinya orang-orang dengan kondisi yang hampir sama. Di grup ini kita bisa bertukar cerita dan saling menguatkan. Hal ini akan membuat kita tidak merasa sendirian dan akan membuat perasaan kita jadi lebih baik.

 

 

6.    Melakukan kegiatan baru yang menyenangkan

Cara ini dapat membantu menghilangkan rasa kehilangan dengan mengalihkan pikiran dari stres dan kesedihan. Cobalah hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah kita lakukan.

Misalnya:

-          Pergi camping atau hiking

-          Jalan-jalan ke tempat baru

-          Mempelajari ketrampilan baru

-          Mencoba makanan dan tempat makan yang baru

-          Dan lain sebagainya

 

7.    Memperdalam ilmu agama

Sebagai seorang muslim kita harus percaya bahwa Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar kemampuannya. Oleh karena itu kita perlu belajar ilmu agama lebih dalam untuk kemudian mendekatkan diri kepada-Nya. Kita harus yakin bahwa Allah akan memberi pertolongan dan kemudahan untuk semua urusan  kita. Dengan begitu kita akan jadi lebih tenang.

 

8.    Berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.

Ini Langkah terakhir yang bis akita tempuh jika kita sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi kesedihan tapi tidak ada hasilnya. Cobalah berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Melalui konseling kejiwaan, penanganan bisa diberikan sesuai penyebabnya.

 

Nah, itulah beberapa tips mengatasi kesedihan karena kehilangan orang tersayang. Semoga bermanfaat.

Senin, 07 Februari 2022

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

 


Orang tua pasti menyayangi dan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sayangnya tanpa disadari masih banyak orang tua yang melakukan kesalahan dalam mendidik anak. Akibatnya anak akan tumbuh menjadi orang yang tertutup, pemalu, tidak tegas atau malah menjadi orang yang egois, pemarah dan suka berbuat kasar.

Belakangan sedang viral postingan seseorang yang mengeluh karena beberapa barang miliknya diambil oleh keponakan-keponakannya tanpa ijin. Pada saat orang tersebut berbicara pada orang tua anak-anak itu, si orang tua malah menyuruhnya mengikhlaskan benda-benda tersebut. Ini adalah contoh orang tua yang membiarkan saja anak-anak mereka berbuat semaunya, dengan alasan masih anak-anak. Padahal justru di sinilah peran orang tua dibutuhkan oleh anak. Orang tua yang harus mengajarkan pada anak, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Karena itu ada hal-hal yang harus dihindari orang tua dalam mendidik anak.

1.       Selalu Memanjakan Anak

Banyak orang tua, dengan alasan sayang kepada anak, selalu memanjakan dan menuruti semua kemauan anak. Hal ini jika dibiarkan terus, akan membuat anak merasa bahwa semua keinginannya harus dipenuhi. Akibatnya anak akan tumbuh menjadi orang yang egois dan mau menang sendiri. Anak tidak pernah mau mengerti keadaan atau situasi orang lain dan bahkan bisa melakukan apa saja termasuk hal-hal yang melanggar hukum untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Seharusnya orang tua bisa memberi batasan, sejauh mana keinginan anak bisa dituruti. Anak harus belajar kalau dalam hidup tidak semua keinginannya bisa didapat, apalagi jika berbenturan dengan  hak orang lain. Anak juga harus belajar mendapatkan sesuatu melalui usahanya sendiri. Dengan demikian anak bisa menghargai proses dan usaha orang lain.

2.       Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Orang tua biasanya merasa bangga jika memiliki anak yang berprestasi. Tetapi orang tua terkadang lupa, setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing. Antara saudara kandung pun bisa terdapat perbedaan. Ada anak yang lebih cepat mempelajari suatu hal baru dibanding saudaranya. Tetapi bukan berarti saudaranya yang lebih lambat itu bodoh. Ia hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan dan mempelajari sesuatu.

Karena itu, membandingkan anak dengan saudaranya atau anak lain akan menyakiti hati si anak. Ia akan merasa kalau dirinya tak cukup baik bagi orang tuanya. Anak akan tumbuh menjadi orang yang kurang atau tidak percaya diri. Lebih berbahaya lagi jika si anak malah menyimpan dendam pada saudara atau anak yang sering dibanding-bandingkan dengan dirinya.

Orang tua harus menyadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan setiap anak tidak sama. Demikian juga bakat dan minatnya.  Lebih baik orang tua fokus bakat dan kemampuan si anak. Bakat apa yang perlu dikembangkan dan didukung.

3.       Langsung  Marah pada Anak

Saat anak melakukan kesalahan, jangan langsung memarahi anak, apalagi memarahi anak di depan umum. Belum tentu anak tahu kalau ia sudah membuat kesalahan. Bisa-bisa anak malah merasa malu dan juga marah pada orang tua.

Yang harus dilakukan adalah bertanya pada anak. tanyakan kenapa ia melakukan itu. Apakah ia tahu kalau ia melakukan kesalahan? Jika ini adalah kesalahannya yang pertama, tak perlu menghukum anak. Anak cukup ditegur dan diberi tahu kesalahannya. Setelah itu orang tua dan anak bisa membuat kesepakatan tentang hukuman apa yang akan diterima anak jika ia mengulangi kesalahannya tersebut.

4.       Menjadi Penyelamat Anak

Lagi-lagi dengan alasan sayang pada anak, banyak orang tua yang tidak mau kalau anaknya mengalami kesulitan. Alih-alih membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri, orang tua selalu datang menyelamatkan anak.

Anak tidak membuat tugas sekolah, orang tua yang mengerjakan supaya anaknya tetap mendapat nilai. Anak merusak barang, orang tua langsung membeli barang yang baru, tanpa menegur anak dan memberi tahu kalau yang dilakukannya itu salah.

Anak akan tumbuh menjadi orang yang selalu lari dari tanggung jawab karena merasa bahwa ada orang tua yang akan menyelamatkannya. Padahal orang tua tak selamanya bisa mendampingi anak.

Seharusnya anak diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sendiri. Saat anak merusak barang, anak harus ditegur dan diingatkan bahwa yang dilakukannya itu salah. Jika anak sudah punya uang saku, minta ia untuk ikut menyisihkan uang untuk mengganti barang yang ia rusak. Jadi anak tahu bahwa ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

5.       Berbohong atau Memberikan Janji yang Tak Bisa Ditepati

Banyak orang tua yang ingin memiliki anak yang baik dan jujur, tapi mereka sendiri malah memberi contoh yang tidak baik pada anak. Kadang-kadang karena ingin membuat anak tidak rewel atau berhenti menangis, orang tua menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa ditepati oleh orang tua. Akibatnya anak akan merasa dibohongi dan kehilangan rasa percaya pada orang tua, bila mereka sering merasa kecewa karena orang tua tidak bisa menepati janji mereka. 

Seharusnya saat anak meminta sesuatu, entah itu waktu bersama atau barang, dan orang tua tidak bisa memberikannya, ajak anak bicara. Orang tua harus menjelaskan pada anak kenapa anak tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Tentunya penjelasannya harus sesuai dengan usia anak, supaya anak mengerti bahwa permintaannya saat itu belum bisa dituruti. Saat menjanjikan sesuatu pada anak, pastikan bahwa janji tersebut memang bisa ditepati sehingga anak akan tetap percaya pada orang tuanya.

Nah, itulah beberapa kesalahan yang harus dihindari orang tua dalam mendidik anak. Semoga bermanfaat.

 


Senin, 27 Desember 2021

Inilah Beberapa Kegiatan yang Bisa Dilakukan Saat Tak Bisa Berlibur ke Luar Kota

 


Foto oleh Nataliya Vaitkevich dari Pexels

Masa liburan sekolah yang bersamaan dengan libur natal dan tahun baru biasanya sangat ditunggu –tunggu oleh banyak orang. Karena pada saat itu biasanya semua anggota keluarga mendapat waktu libur yang sama sehingga itulah waktunya untuk berlibur atau berjalan-jalan. Sayangnya, karena pandemi belum benar-benar selesai, maka pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap membatasi mobilitas dengan tidak berlibur keluar kota dan keluar negeri. Ditambah dengan adanya larangan mengambil cuti bagi ASN dan sebagian pekerja swasta.

Sebagai orang tua, tentunya kita ingin memberikan liburan yang menyenangkan bagi anak. Oleh karena itu ayo kita buat perencanaan liburan yang menyenangkan, walaupun tidak bisa berlibur ke luar kota atau ke luar negeri.

Inilah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengisi liburan bersama keluarga saat liburan akhir tahun:

1.       Mengunjungi Tempat Wisata di Dalam Kota


Foto oleh Kristin Faye dari Pexels

Walaupun tidak bisa berlibur ke luar kota, kita bisa tetap melakukan kegiatan menyenangkan bersama keluarga dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di kota kita tinggal. Misalnya mengunjungi Kebun Binatang atau tempat-tempat wisata terbuka lainnya. Pertama-tama cari informasi tentang tempat wisata yang akan kita kunjungi, misalnya kapan tempat wisata tersebut buka, berapa harga tiket masuknya, kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di sana, jalur terbaik menuju ke sana, dan lain-lain.

Setelah itu buat persiapan bersama keluarga sebelum pergi ke tempat wisata tersebut. Kita bisa menyiapkan bekal bersama dan merencanakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan di sana. Selain itu kita juga harus memastikan semua anggota keluarga dalam keadaan sehat, memastikan anak-anak sudah terbiasa dengan protokol kesehatan seperti memakai masker dan membawa hand sanitizer dan lain sebagainya.

Kunjungan ke tempat wisata yang direncanakan dengan baik tentu akan berjalan dengan baik dan anak-anak tetap dapat pengalaman liburan yang menyenangkan.


2.       Berkumpul Bersama Keluarga Besar

Foto oleh August de Richelieu dari Pexels

Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah mengunjungi anggota keluarga yang tinggal satu kota. Bila memungkinkan, biarkan anak-anak menginap di rumah kakek-nenek atau saudara lain yang tinggal satu kota. Dengan begitu mereka akan merasakan suasana baru saat liburan.

Bila tidak memungkinkan untuk menginap, kita bisa merencanakan acara makan bersama di rumah atau di restoran. Berkumpul bersama keluarga bisa membawa perubahan suasana yang akan membuat mood kita menjadi lebih baik.

Jangan lupa pastikan kalau semua anggota keluarga yang berkumpul dalam keadaan sehat, ya.


3.       Melakukan Kegiatan Bersama Anak-Anak

Foto oleh Pavel Danilyuk dari Pexels

Apa yang harus dilakukan bila harus menghabiskan liburan di rumah saja? Jangan khawatir, kita tetap dapat membuat anak-anak merasa senang saat liburan. Buat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan bersama anak dan anggota keluarga lainnya seperti memasak, nonton film, membaca buku, menggambar, berkebun, mendaur ulang barang bekas yang ada di rumah dan lain sebagainya.

Sebenarnya anak-anak hanya butuh ditemani oleh orang tua saja. Mereka tidak terlalu peduli akan berlibur ke mana, selama orang tua bisa menemani mereka melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Jadi saat kita tidak bisa mengajak anak berlibur ke luar kota atau ke luar negeri, cukup pastikan kita punya waktu untuk menemani mereka bermain atau melakukan kegiatan yang mereka sukai. Mereka akan mengingat momen tersebut sebagai momen menyenangkan dari masa kecil mereka dan mereka akan mengingatnya kembali saat mereka sudah dewasa nanti.

Karena itu penting bagi orang tua menciptakan tradisi atau kebiasaan keluarga yang rutin dilakukan agar anak merasa memiliki momen khusus bersama orang tua dan anggota keluarga yang lain.

Nah, itulah beberapa kegiatan yang tetap bisa dilakukan selama libur akhir tahun. Ayo kita buat liburan yang menyenangkan dan berkesan untuk keluarga.


Semoga bermanfaat.

Postingan Terbaru

Tips Mengatasi Kesedihan Saat Kehilangan Orang Tersayang

  Photo by Photo By: Kaboompics.com: https://www.pexels.com/photo/sad-woman-looking-at-the-picture-frame-8532958/ Kehilangan orang yang kita...

Postingan Populer