Bismillah
Pasti kita sudah sering mendengar kata resesi, bukan? Resesi
secara umum bisa diartikan suatu periode di mana pertumbuhan ekonomi sangat rendah
dan menurunnya aktivitas industri dan
perdagangan. Dampak resesi akan sangat terasa pada hampir semua orang dan
efeknya adalah efek domino, satu hal akan memicu hal lainnya. Misalnya, saat
investasi menurun, otomatis akan menghilangkan sejumlah lapangan kerja, yang berarti
akan terjadi PHK dalam jumlah banyak.
Adanya pandemi yang berkepanjangan, mau tidak mau memberi
pengaruh pada pertumbuhan ekonomi di negara kita. Karena itu, saat ini kita
sudah harus mewaspadai akan adanya resesi di negara kita.
Nah, inilah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk bertahan
menghadapi resesi.
1. Menjadi Kreatif dan Inovatif
Bagi orang yang memiliki bisnis atau usaha, tentunya harus
selalu memikirkan cara agar usahanya tetap bisa bertahan. Adanya pandemi
membuat banyak orang kehilangan pekerjaan sehingga mempengaruhi daya beli
konsumen. Belum lagi adanya himbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah
kecuali hanya untuk melakukan hal-hal yang penting saja. Sehingga bila awalnya
pembeli seolah datang sendiri, di saat pandemi
pembeli berkurang drastis bahkan seolah-olah menghilang. Untuk itu
orang-orang yang punya usaha atau bisnis harus mulai kreatif dan inovatif dalam
mencari solusi bagi kelangsungan hidup usahanya.
Contohnya pemilik rumah makan. Bila pada awalnya ia hanya
membuat menu makanan untuk dinikmati di tempat, maka ia bisa bekerja sama
dengan jasa antar makanan, agar pembeli bisa memesan makanannya dari rumah
saja. Ia juga bisa mulai membuat menu makanannya dalam bentuk makanan beku,
sehingga pembeli bisa menyimpannya untuk jangka waktu yang lebih lama sebagai
persediaan makanan di rumahnya. Dengan begitu
walaupun ada larangan untuk makan di tempat, ia tetap bisa mendapat
penghasilan.
Untuk mereka yang kehilangan penghasilan karena pandemi
harus mulai memikirkan usaha apa yang dapat dilakukannya saat ini. Misalnya membuka
jasa antar barang. Dengan makin banyak orang yang tidak mau keluar rumah dan
memilih untuk berbelanja secara daring membuat jasa antar barang sangat
dibutuhkan. Bisa juga menjadi reseller dan
memasarkan suatu produk yang tidak membutuhkan modal besar.
Belajar skill atau kemampuan baru yang bisa menjadi sumber
penghasilan tambahan. Misalnya menjahit,
memasak , membuat foto dengan smartphone, menulis dan lain sebaginay. Kita
harus jeli melihat kesempatan yang ada.
2. Mencari Investasi yang Aman
Bagi mereka yang masih mempunyai simpanan, sebaiknya mulai
mencari investasi jangka panjang yang aman, agar tetap bisa bertahan selama
masa resesi. Salah satu investasi jangka panjang yang aman adalah investasi
emas. Karena harga emas lumayan mahal per gramnya, sekarang banyak produsen swasta yang mencetak emas
batangan dengan ukuran di bawah 1 gram sehingga harganya lebih terjangkau. Emas
baik untuk investasi jangka panjang karena nilai emas tidak akan turun, tidak
akan berkurang karena inflasi, dan mudah dicairkan saat kita membutuhkan dana
cash.
3. Berhemat dan Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Selama menghadapi resesi tentunya kita tidak bisa bebas
berbelanja seperti sebelumnya. Mulailah membuat daftar kebutuhan primer dan
hanya membeli kebutuhan primer saja. Jangan membeli barang-barang yang tidak
dibutuhkan atau membeli barang hanya karena itu sedang menjadi tren saat ini. Kurangi
sering-sering makan di luar atau membeli makanan jadi dan mulai membuat sendiri
makanan kesukaan keluarga. Berhemat dan menabung. Ajak anggota keluarga untuk
melakukan hal yang sama.
Pemerintah menganjurkan untuk diam di rumah saja. Oleh karena
itu tidak perlu berlibur ke luar kota saat ada long weekend. Cukup berlibur di rumah, buat kegiatan yang menarik
dengan keluarga sehingga mereka tidak bosan di rumah. Yang penting buat
penghematan besar-besaran selama masa resesi. Saat situasi sudah membaik
nantinya, kita akan bisa kembali pada gaya hidup yang lebih menyenangkan.
Nah, itulah beberapa hal yang dapat dilakukan saat
menghadapi resesi. Semoga bermanfaat.
Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar