Jumat, 22 Januari 2021

Overthinking dan Cara Mengatasinya

 Foto: Pexels.com (by Edward Jenner)

 

Bismillah

Kesehatan fisik dan mental perlu dijaga selama masa pandemi ini. Ada satu kebiasaan yang jika dibiarkan akan berpengaruh pada kesehatan mental kita, yaitu overthinking. Apa sih overthinking itu? Overthinking bisa diartikan berpikir atau memikirkan sesuatu secara berlebihan atau terlalu jauh. Bila dengan memikirkannya kita mendapat solusi, itu sih bagus. Tapi orang yang overthinking, cenderung hanya fokus berpikir pada masalahnya saja, dan bukan solusinya. Jadi pikirannya sudah berkembang ke mana-mana bahkan membuat skenario terburuk akan suatu masalah, tapi tetap tidak bisa mendapat solusinya. 

Overthinking bisa disebabkan oleh rasa bersalah, rasa tidak percaya diri atau trauma yang dialami di masa lalu. Dari informasi yang saya baca, overthinking bukan suatu penyakit, tapi merupakan kebiasaan saja. Tapi jika dilakukan terus menerus, lama-lama kebiasaan ini akan mengganggu kehidupan dan kesehatan kita.

 

Mengenali Tanda-Tanda Overthinking

-          Cemas Berlebihan

Saat kita sering merasa cemas untuk hal-hal sepele maka ini merupakan salah satu tanda overthinking. Misalnya kita sering cemas apakah sudah membuat keputusan yang benar, bagaimana pendapat orang tentang apa yang kita lakukan, khawatir hal buruk akan terjadi dan lain-lain. Bila kebiasaan ini dibiarkan maka bisa memicu sesuatu yang lebih serius seperti anxiety attacked (serangan kecemasan).

-          Membuat Skenario Terburuk akan Suatu Hal

Tanda yang lain dari overthinking adalah sering berpikir negatif dan membuat skenario terburuk akan suatu hal. Padahal skenario tersebut belum tentu terjadi. Sebenarnya mempersiapkan diri menghadapi hal terburuk itu tidak salah, selama tujuannya adalah mempersiapkan diri. Ini menjadi tidak sehat bila pikiran akan seknario terburuk itu terus menghantui kita, seolah-olah hal buruk itu pasti akan terjadi. Pepatah mengatakan,” Overthinking kills your happiness.” Maksudnya adalah orang yang overthinking sulit merasa bahagia, karena selalu dibayangi pikiran negatif.

-          Takut Melakukan Hal Baru

Ini juga salah satu tandanya. Orang-orang overthinking cenderung tidak berani mencoba sesuatu yang baru. Belum apa-apa mereka sudah berpikir atau membayangkan tentang kegagalan, atau komentar orang lain saat kegagalan itu terjadi. Padahal kegagalan itu belum tentu terjadi. Ini bisa disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri. Oleh karena itu, orang yang overthinking perlu mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya agar  ia berani mencoba melakukannya terlebih dulu.

 

Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul karena Overthinking

Walaupun bukan merupakan penyakit, tapi kebiasaan buruk ini akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental kita bila tidak diatasi. Beberapa masalah kesehatan yang mungkin timbul karena overthinking:

1.       Kurang Tidur

Kebiasann berpikir terlalu jauh bisa mempengaruhi jam tidur kita. Karena sering cemas dan pikiran hampir selalu aktif, biasany membuat kita sulit tidur di malam hari. Kurang tidur tentunya akan berpengaruh juga pada kegiatan sehari-hari. Dan pada akhirnya akan berpengaruh juga pada kesehatan tubuh.

2.       Stres

Mencemaskan sesuatu secara berlebihan dan memikirkan skenario terburuk terlalu lama akan membuat kita stres dan frustasi. Bila tidak ditangani dengan baik stres akan memicu masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular  dan turunnya imunitas tubuh akibat pelepasan hormon kortisol yang berlebihan. Dan stres yang menumpuk bisa berubah menjadi depresi. 

3.       Berubahnya Nafsu Makan

Beberapa orang menjadi tidak punya selera makan saat mereka sedang stres, sementara ada juga yang justru memiliki peningkatan nafsu makan saat stres. Keduanya mempunyai dampak buruk pada kesehatan tubuh. Orang yang tidak mau makan akan cepat lelah dan mudah sakit karena tidak mendapat nutrisi yang cukup. Sementara orang yang nafsu makannya meningkat akan menghadapi masalah obesitas yang bisa memicu masalah kesehatan lain seperti diabetes, hipertensi dan lain-lain.

 

Cara Mengatasi Overthinking

Setelah tahu dampak overthinking pada kesehatan tentunya kita juga harus tahu bagaimana cara mengatasinya. Inilah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi overthinking:

1.       Batasi Informasi yang Kita Baca

Ada pepatah yang mengatakan “pengetahuan adalah senjata melawan ketidaktahuan”. Walaupun demikian, bukan berarti kita perlu mendengar dan membaca semua informasi yang beredar di luar sana. Apalagi jika informasi yang ada juga bercampur dengan berita hoax yang tidak bisa dipertanggujawabkan kebenarannya. Untuk menghindari overthinking, carilah informasi yang kita butuhkan saja, lalu abaikan sisanya.

2.       Fokus pada Apa yang Bisa Kita Kendalikan

Memikirkan dan mencemaskan hal-hal yang belum tentu terjadi itu melelahkan, menguras tenaga dan emosi. Karena itu saat punya masalah, fokuslah pada apa yang bisa kita kendalikan. Jangan berpikir terlalu jauh. Apa yang ada di hadapan kita, itu yang kita atasi. Lakukan usaha semaksimal mungkin dan jangan terlalu dipikirkan hasilnya. Abaikan juga komentar negatif orang lain tentang kita. Jangan pikirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.

3.       Berbaik Sangka dan Mendekatkan Diri pada Allah

Hilangkan pikiran negatif dari kepala kita. Yakinlah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Bagi yang beragama Islam, perbanyak mengaji dan berdzikir pada Allah. Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Saat hati tenang, pikiran negatif akan hilang.

4.       Minta Bantuan pada Orang Lain

Saat kita punya masalah dan kita merasa tidak mampu menyelesaikannya sendiri maka kita bisa minta bantuan pada orang lain. Ingat, tujuan bercerita di sini adalah untuk mendapat solusi, ya. Jadi, cari orang yang memang bisa dipercaya untuk dimintai nasihat. Dua kepala lebih baik daripada satu.

5.       Tumpahkan dalam Tulisan

Saat kita tidak bisa minta bantuan orang lain, kita bisa menumpahkan masalah kita dalam tulisan. Dengan menuliskan masalah kita, paling tidak kita akan merasa sedikit lega karena masalah tersebut tidak hanya berputar di kepala kita. Saat menulis, perhatikan beberapa hal, ya. Kalau tujuan menulis hanya untuk mengeluarkan uneg-uneg atau kekesalan, tulis di kertas, lalu musnahkan kertasnya, supaya orang lain tidak bisa membacanya. Tapi saat kita ingin berbagi kisah inspiratif yang kita alami, kita boleh menuliskannya dalam blog pribadi atau media sosial. Ingat, jangan tulis masalah atau uneg-uneg kita di media sosial, ya. Karena itu akan jadi konsumsi publik dan semua orang akan bebas berkomentar.

6.       Lakukan Hal-Hal yang Menyenangkan

Saat kita sudah mengambil keputusan, berhenti berpikir negatif dan alihkan energi kita untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti membaca buku, menonton film, mendengarkan lagu atau lakukan apa saja yang membuat kita merasa senang.

 

Nah, itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang overthinking. Jadi, jangan dijadikan kebiasaan, ya.

 

 Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing  Challenge Sahabat Hosting

 


 

 


4 komentar:

Postingan Terbaru

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

  Orang tua pasti menyayangi   dan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sayangnya tanpa disadari masih banyak orang tua yang m...

Postingan Populer