Bismillah
Kesehatan fisik dan mental perlu
dijaga selama masa pandemi ini. Ada satu kebiasaan yang jika dibiarkan akan
berpengaruh pada kesehatan mental kita, yaitu overthinking. Apa sih overthinking
itu? Overthinking bisa diartikan
berpikir atau memikirkan sesuatu secara berlebihan atau terlalu jauh. Bila dengan
memikirkannya kita mendapat solusi, itu sih bagus. Tapi orang yang overthinking, cenderung hanya fokus berpikir
pada masalahnya saja, dan bukan solusinya. Jadi pikirannya sudah berkembang ke
mana-mana bahkan membuat skenario terburuk akan suatu masalah, tapi tetap tidak
bisa mendapat solusinya.
Overthinking bisa disebabkan oleh rasa bersalah, rasa tidak percaya
diri atau trauma yang dialami di masa lalu. Dari informasi yang saya baca, overthinking bukan suatu penyakit, tapi
merupakan kebiasaan saja. Tapi jika dilakukan terus menerus, lama-lama
kebiasaan ini akan mengganggu kehidupan dan kesehatan kita.
Mengenali Tanda-Tanda
Overthinking
-
Cemas Berlebihan
Saat kita sering merasa cemas untuk hal-hal sepele maka ini
merupakan salah satu tanda overthinking.
Misalnya kita sering cemas apakah sudah membuat keputusan yang benar, bagaimana
pendapat orang tentang apa yang kita lakukan, khawatir hal buruk akan terjadi dan
lain-lain. Bila kebiasaan ini dibiarkan maka bisa memicu sesuatu yang lebih
serius seperti anxiety attacked
(serangan kecemasan).
-
Membuat Skenario Terburuk akan Suatu Hal
Tanda yang lain dari overthinking
adalah sering berpikir negatif dan membuat skenario terburuk akan suatu hal. Padahal
skenario tersebut belum tentu terjadi. Sebenarnya mempersiapkan diri menghadapi
hal terburuk itu tidak salah, selama tujuannya adalah mempersiapkan diri. Ini
menjadi tidak sehat bila pikiran akan seknario terburuk itu terus menghantui
kita, seolah-olah hal buruk itu pasti akan terjadi.
-
Takut Melakukan Hal Baru
Ini juga salah satu tandanya. Orang-orang overthinking cenderung tidak berani
mencoba sesuatu yang baru. Belum apa-apa mereka sudah berpikir atau
membayangkan tentang kegagalan, atau komentar orang lain saat kegagalan itu
terjadi. Padahal kegagalan itu belum tentu terjadi. Ini bisa disebabkan karena
kurangnya rasa percaya diri. Oleh karena itu, orang yang overthinking perlu mendapat dukungan dari orang-orang terdekatnya
agar ia berani mencoba melakukannya
terlebih dulu.
Masalah Kesehatan
yang Mungkin Timbul karena Overthinking
Walaupun bukan merupakan penyakit, tapi kebiasaan buruk ini
akan berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental kita bila tidak diatasi. Beberapa
masalah kesehatan yang mungkin timbul karena overthinking:
1.
Kurang Tidur
Kebiasann berpikir terlalu jauh bisa mempengaruhi jam tidur
kita. Karena sering cemas dan pikiran hampir selalu aktif, biasany membuat kita
sulit tidur di malam hari. Kurang tidur tentunya akan berpengaruh juga pada
kegiatan sehari-hari. Dan pada akhirnya akan berpengaruh juga pada kesehatan
tubuh.
2.
Stres
Mencemaskan sesuatu secara berlebihan dan memikirkan
skenario terburuk terlalu lama akan membuat kita stres dan frustasi. Bila tidak
ditangani dengan baik stres akan memicu masalah kesehatan seperti gangguan
pencernaan, meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular dan turunnya imunitas tubuh akibat pelepasan hormon
kortisol yang berlebihan. Dan stres yang menumpuk bisa berubah menjadi depresi.
3.
Berubahnya Nafsu Makan
Beberapa orang menjadi tidak punya selera makan saat mereka
sedang stres, sementara ada juga yang justru memiliki peningkatan nafsu makan
saat stres. Keduanya mempunyai dampak buruk pada kesehatan tubuh. Orang yang
tidak mau makan akan cepat lelah dan mudah sakit karena tidak mendapat nutrisi
yang cukup. Sementara orang yang nafsu makannya meningkat akan menghadapi
masalah obesitas yang bisa memicu masalah kesehatan lain seperti diabetes,
hipertensi dan lain-lain.
Cara Mengatasi Overthinking
Setelah tahu dampak overthinking
pada kesehatan tentunya kita juga harus tahu bagaimana cara mengatasinya. Inilah
beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi overthinking:
1. Batasi Informasi yang Kita Baca
Ada pepatah yang mengatakan “pengetahuan adalah senjata
melawan ketidaktahuan”. Walaupun demikian, bukan berarti kita perlu mendengar
dan membaca semua informasi yang beredar di luar sana. Apalagi jika informasi
yang ada juga bercampur dengan berita hoax yang tidak bisa dipertanggujawabkan
kebenarannya. Untuk menghindari overthinking,
carilah informasi yang kita butuhkan saja, lalu abaikan sisanya.
2. Fokus pada Apa yang Bisa Kita Kendalikan
Memikirkan dan mencemaskan hal-hal yang belum tentu terjadi
itu melelahkan, menguras tenaga dan emosi. Karena itu saat punya masalah,
fokuslah pada apa yang bisa kita kendalikan. Jangan berpikir terlalu jauh. Apa yang
ada di hadapan kita, itu yang kita atasi. Lakukan usaha semaksimal mungkin dan
jangan terlalu dipikirkan hasilnya. Abaikan juga komentar negatif orang lain
tentang kita. Jangan pikirkan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan.
3. Berbaik Sangka dan Mendekatkan Diri pada Allah
Hilangkan pikiran negatif dari kepala kita. Yakinlah bahwa
Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Bagi yang beragama Islam,
perbanyak mengaji dan berdzikir pada Allah. Dengan mengingat Allah, hati
menjadi tenang. Saat hati tenang, pikiran negatif akan hilang.
4. Minta Bantuan pada Orang Lain
Saat kita punya masalah dan kita merasa tidak mampu
menyelesaikannya sendiri maka kita bisa minta bantuan pada orang lain. Ingat,
tujuan bercerita di sini adalah untuk mendapat solusi, ya. Jadi, cari orang
yang memang bisa dipercaya untuk dimintai nasihat. Dua kepala lebih baik
daripada satu.
5. Tumpahkan dalam Tulisan
Saat kita tidak bisa minta bantuan orang lain, kita bisa
menumpahkan masalah kita dalam tulisan. Dengan menuliskan masalah kita, paling
tidak kita akan merasa sedikit lega karena masalah tersebut tidak hanya
berputar di kepala kita. Saat menulis, perhatikan beberapa hal, ya. Kalau tujuan
menulis hanya untuk mengeluarkan uneg-uneg atau kekesalan, tulis di kertas,
lalu musnahkan kertasnya, supaya orang lain tidak bisa membacanya. Tapi saat
kita ingin berbagi kisah inspiratif yang kita alami, kita boleh menuliskannya
dalam blog pribadi atau media sosial. Ingat, jangan tulis masalah atau
uneg-uneg kita di media sosial, ya. Karena itu akan jadi konsumsi publik dan
semua orang akan bebas berkomentar.
6. Lakukan Hal-Hal yang Menyenangkan
Saat kita sudah mengambil keputusan, berhenti berpikir
negatif dan alihkan energi kita untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan
seperti membaca buku, menonton film, mendengarkan lagu atau lakukan apa saja
yang membuat kita merasa senang.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang overthinking. Jadi, jangan dijadikan
kebiasaan, ya.
Tulisan ini diikutsertakan
dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat
Hosting
makasumih ilmunya say
BalasHapusSama-sama mbak :)
Hapusmakasih maksutnya 😅
BalasHapusHehehe. Iya, mbak. Nanti aku mampir ke blog mbak Ietha ya :)
Hapus