Rabu, 14 Oktober 2020

10 Hal Yang Membuat Saya Bahagia

     Foto: unsplash.com


Bismillah

 

Minggu ini saya mulai mengikuti tantangan ‘One Week One Post’. Tujuannya sih supaya saya termotivasi membuat tulisan, minimal satu kali dalam satu minggu, di blog saya. Masalahnya adalah karena saya sudah terlibat dengan beberapa proyek menulis lainnya, rasanya saya kalang kabut juga nih, mengatur waktunya. Tapi tidak apa-apa. Justru di situlah letak tantangannya, kan?

Nah, untuk minggu pertama ini, temanya adalah “Sebutkan 10 hal yang membuatmu sangat bahagia.” Saya, tuh, orang yang sederhana, nggak  suka aneh-aneh. Jadi sumber kebahagiaan saya juga terkadang receh banget. Nggak keren atau hebat dibanding orang lain. Tapi karena ini tantangan, mari kita mulai saja.


10 hal yang membuat saya sangat bahagia:

 

1.       Nonton Drama/Film Komedi Romantis

Kenapa saya suka film komedi romantis? Prinsip saya sederhana,”Film itu hiburan. Kalau gara-gara nonton film saya malah jadi kepikiran dan akhirnya stress, ya mending nggak usah nonton.” Jadi saya paling anti nonton film horor yang bisa bikin saya bermimpi buruk atau film serius yang membutuhkan pemikiran mendalam alias bikin pusing kepala. Saya lebih suka nonton di rumah, supaya bisa sambil rebahan dan ngemil camilan enak. Saya lebih suka film barat atau drama Korea daripada film Indonesia. Walaupun ada juga, sih, beberapa film Indonesia yang ingin saya tonton.

Sayang, sekarang saya tidak bisa nonton sesering dulu karena banyaknya  tugas-tugas yang harus saya kerjakan. Makanya saya bahagia banget kalo dapat kesempatan bersantai dan bisa nonton di rumah.

 

2.       Membaca Novel atau Komik

Saya sudah suka membaca sejak masih SD. Kalau dulu favorit saya adalah novel-novel petualangan karya Enid Blyton, setelah dewasa saya beralih menjadi penggemar novel-novel misteri karya Agatha Christie. Saya kurang suka membaca novel yang ‘berat’  dan membutuhkan pemikiran serius. Itu sama saja dengan menambah beban hidup saya. Padahal tujuan saya membaca adalah untuk bersantai.

Awalnya saya tidak terlalu suka baca komik, tapi setelah menikah dan mendapat banyak pengaruh dari paksu, saya mulai menyukai komik juga. Untuk komik, genre-nya lebih bervariasi, walaupun saya tetap tidak suka genre horor atau komik yang sadis.  Belakangan saya mulai suka membaca novel seri Harlequin, karena kebanyakan jalan ceritanya ringan dan akhirnya hampir selalu bisa ditebak.

Membaca novel/komik membuat saya bahagia karena bisa memberi hiburan di saat saya lelah dengan tugas-tugas sehari-hari.

 

3.       Melihat Tingkah Lucu Kucing

Kucing adalah makhluk yang lucu dan menggemaskan untuk saya. Sewaktu anak saya belum lahir, salah satu obat anti stress saya adalah melihat anak-anak kucing bermain. Melihat foto kucing atau video kucing-kucing bermain juga sudah membuat saya merasa bahagia. Sayangnya, saat ini saya belum bisa memelihara kucing lagi. Interaksi saya dengan kucing hanya sebatas memberi makan kucing liar yang suka datang ke rumah. 

 

4.       Bersantai Sambil Menikmati Makanan/Minuman manis

Saya sangat suka makanan dan minuman manis. Jadi saya agak sedih juga waktu secara sadar mulai mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis. Alhamdulillah, saya belum punya pantangan apa-apa. Tapi di usia saya yang sudah tidak muda lagi, rasanya lebih bijaksana kalau saya mulai membatasi diri. Jadi, saat-saat saya bisa bersantai sambil menikmati segelas coklat hangat dengan seiris brownies atau semangkuk kecil dessert manis, cukup membuat saya merasa sangat bahagia.

 

5.       Membuat Masakan yang Disukai Putri Saya

Putri saya itu picky eater. Susah sekali membuat dia mau makan sayur dengan suka rela. Akibatnya terkadang saya merasa jadi ibu yang buruk, kalau dia tidak makan sayuran sama sekali. Karena itu saat saya bereksperimen membuat masakan dari sayuran yang kemudian dianggap enak oleh putri saya, disitulah saya merasa sangat bahagia. Receh banget, ya.

 

6.      Berhasil menemukan potensi baru

Dulu saya termasuk orang yang pemalu dan kurang percaya diri. Saya tidak yakin kalau saya punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Karenanya, saat saya berhasil lulus sebagai pengajar bahasa Inggris, saya merasa senang luar biasa, sekaligus heran sebenarnya. Ternyata saya mampu melakukannya. Begitu juga saat saya berhasil mendapat posisi kedua terbaik waktu saya mengikuti tantangan menulis 21 hari dari web Makmood Publishing. Itu benar-benar merupakan kejutan yang menyenangkan. Sekarang saya berusaha menantang diri sendiri dengan mencoba hal-hal baru setiap ada kesempatan. Siapa tahu, saya akan mendapat kejutan-kejutan yang menyenangkan lagi.


Baca juga ceritaku Menjadi Penulis


7.       Saat Murid Menemukan  Aha Moment’ di Kelas

Ini kebahagiaan saya sebagai pengajar bahasa Inggris. Saya tidak terlalu peduli apakah murid ingat nama saya atau tidak, selama ia mengingat pelajaran yang saya berikan. Terkadang apa yang saya ajarkan berlalu begitu saja. Tapi saat saya menerangkan materi , lalu ada murid yang tiba-tiba berkata,”Oh, ternyata begitu ya. Aku ngerti sekarang,” berarti  si murid sudah menemukan ‘Aha moment’. Dan itu membuat saya amat-sangat bahagia.

 

8.       Menyelesaikan Naskah/Tantangan Menulis Tepat Waktu

Menulis adalah hobi saya yang baru. Karena ketagihan menulis, terkadang saya tidak menghitung waktu atau kemampuan saya saat saya bergabung dengan suatu proyek atau tantangan menulis. Kata pepatah lama,”Nafsu besar, tenaga kurang.” Hahaha. Beberapa proyek menulis yang ingin saya selesaikan, batas DL-nya berdekatan. Alhasil, saya terpaksa ‘jungkir balik’ berusaha menyeimbangkan antara penyelesaian naskah/tantangan menulis dengan tugas-tugas saya yang lain. Karena itu saat saya berhasil menyelesaikan naskah atau tantangan menulis tepat waktu, rasanya luar biasa membahagiakan.

 

9.       Menerima Buku Antologi Saya

Ini fenomenal sekali. Saya berhasil menulis dan tulisan saya diterbitkan menjadi buku. Walaupun nulisnya rame-rame dan bukunya tidak dijual di toko buku besar, tapi ini adalah prestasi yang membahagiakan untuk saya. Rasanya seperti melangkah di awan. Harapan saya adalah, setelah berhasil menyelesaikan beberapa antologi lagi, saya bisa menerbitkan buku solo saya suatu hari nanti.

 

10.   Mensyukuri Semua Yang Saya Miliki

Bersyukur itu penting. Karena tanpa adanya rasa syukur, kita tidak bisa merasa bahagia. Saya berusaha selalu mensyukuri semua yang saya miliki, seperti kesehatan, keluarga yang baik, tempat tinggal yang nyaman, kesempatan untuk berkarya dan masih banyak lagi hal yang harus saya syukuri.  Walau terkadang ada rasa iri pada kesuksesan orang lain, tapi pada akhirnya saya sadar bahwa rezeki manusia sudah diatur oleh Allah SWT. Jadi nggak ada gunanya ngiri sama orang lain. Dengan bersyukur hidup akan terasa ringan tanpa beban sehingga lebih mudah bagi saya untuk merasa bahagia.

 

Nah, itulah 10 hal yang membuat saya bahagia. Sebenarnya masih banyak hal lagi yang bisa membuat saya bahagia, tapi pasti tidak mungkin saya bahas semua di sini.

Menurut saya, bahagia itu ada pada mind set kita sendiri. Kita bisa memilih, kok, bagaimana cara menyikapi apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. So, in my opinion, happiness is a choice.

Bagaimana menurut teman-teman?

 



8 komentar:

  1. Nomer 3 sama kayak saya kak, tapi kucingnya tetangga. Sukses selalu kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe. Kita sama-sama penggemar kucing ya, Kak :)

      Hapus
  2. Apalagi sekarang lagi banyak DL jadi puasa drakor, ya, hihi. Saya paling nonton korea yang acara di tv itu, yang Superman Returned, tapi itu pun kalo lagi gabut hihi.

    Poin 8 I feel you, Mbak. Happy banget kalo bisa kejar DL, ya. Plong rasanya :D

    Sukses buat Mbak Andri untuk ngajar dan nulisnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia. Saya terpaksa ga nonton drakor dulu jadinya. Padahal itu salah satu hiburan buat saya.

      Bener mbak. Rasanya plong dan bikin ketagihan. Trus nyari DL baru deh. Ahahaha... :D

      Makasih mbak. Sementara ngajarnya 'break' dulu. Sekarang lagi fokus nulis.

      Semoga mbak Yuli juga makin sukses ya :)

      Hapus
  3. Aihhh saya juga suka kucing.
    Zaman kecil melihara, sayang sekarang nggak bisa.
    Suami alergi bulunya.

    Nice share mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata kita punya persamaan ya. Sama-sama suka kucing.

      Makasih udah mampir ya, mbak Ietha :)

      Hapus

Postingan Terbaru

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

  Orang tua pasti menyayangi   dan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sayangnya tanpa disadari masih banyak orang tua yang m...

Postingan Populer