Minggu, 25 Oktober 2020

Yang Tak Terlupakan Setelah Bertahun - Tahun

 


 Bismillah.


Nah, sekarang sudah masuk minggu ke-2. Untuk minggu ini, temanya adalah ‘Tuliskan sesuatu yang dikatakan seseorang tentang diri kamu yang tidak dapat kamu lupakan.’

Oke, ini mungkin agak sedikit sulit. Banyak orang pernah mengatakan banyak hal pada saya, baik itu kata-kata positif atau pun negatif. Kebanyakan sih, sudah saya lupakan, terutama kata-kata yang negatif. Eh, tapi enggak juga, sih. Terkadang kata-kata negatif malah perlu diingat, supaya jadi motivasi atau penyemangat dalam mencapai cit-cita kita. Halah.

Baca juga postingan saya di minggu pertama ya: 10 Hal yang Membuat Saya Bahagia.


Inilah beberapa hal yang pernah dikatakan orang pada saya yang tak bisa dilupakan sampai sekarang.

1.       “Nah, ini dia, keluarga si berat datang.”

Kalimat itu selalu diucapkan salah satu sepupu saya, yang memang bertubuh langsing, saat saya dan keluarga saya datang ke acara keluarga. Kebetulan saya dan adik saya yang pertama memang bertubuh besar. Hanya adik saya yang paling kecil yang badannya tinggi langsing.

Berat badan saya sejak SMA memang agak di atas rata-rata. Apalagi saya punya kebiasaan,’I eat when I’m upset.’ Jadi setiap kali saya galau, makanan adalah pelipur lara saya. Saat orang lain berat badannya turun karena  stress mengerjakan skripsi, berat badan saya naik malah sampai 5 kilo. Gimana nggak naik? Wong begadangnya sambil ngemil. Hahaha. Alhasil, saya selalu ketawa sendiri kalau melihat foto wisuda saya.

Saya kesal sekali mendengar komentar itu. Tapi saya memutuskan untuk menjadikan kalimat itu sebagai motivasi untuk menurunkan berat badan.

Jadi saya diet mati-matian supaya langsing. Saya nggak sembarangan diet, loh. Saya konsultasi dengan ahli gizi yang kemudian mengatur pola makan dan jadwal olah raga saya. Alhamdulillah, saat saya menikah berat badan saya sudah mencapai berat ideal.

Pelajaran yang bisa diambil adalah jadikan kata-kata negatif yang diucapkan orang pada kita sebagai motivasi untuk kita menjadi lebih baik.

 

2.       “Masa’ muridnya miss ada yang nggak tau namanya miss, loh.”

Kalimat ini pernah diucapkan oleh salah satu teman pengajar di tempat saya mengajar, beberapa tahun yang lalu. Hal itu dia ungkapkan setelah beberapa hari sebelumnya ia masuk kelas saya untuk menggantikan saya mengajar, karena saya absen. Saya memilih untuk tidak menanggapi komentarnya. Soalnya dia mengucapkan kata-kata itu dengan keras di ruang guru, yang saat itu penuh dengan guru-guru lain karena kami sedang beristirahat sebentar sebelum waktunya mengajar lagi.

Kelas yang jadi masalah saat itu adalah kelas anak SMA dengan jumlah murid hampir 20 orang. Menurut saya wajar saja kalau ada satu atau dua anak yang tidak tahu nama saya. Nama saya juga bukan mantra yang harus disebutkan setiap kali saya mengajar.

Teman pengajar yang satu ini memang luar biasa. Saat awal berkenalan dengannya, saya pikir dia orang baik. Tapi belakangan, sifat aslinya mulai kelihatan. Ia suka sekali membanggakan dirinya sambil menjatuhkan orang lain. Terkadang ia membuat cerita versi dia sendiri tentang seseorang,  lalu menceritakan lagi pada orang lain. Benar-benar tipe teman yang harus diwaspadai.

Jujur saja, saat saya memeriksa hasil ujian tertulis dan ujian lisan murid  di akhir term, dan ternyata sebagian besar  murid-murid saya mendapat nilai yang lumayan bagus, di situlah saya merasa puas.  (Walaupun tetap ada, sih, beberapa anak yang nilainya di bawah rata-rata. ) Makanya saya tidak terlalu memusingkan komentar teman saya tadi. Malah, tidak masalah buat saya kalau mereka tidak ingat nama saya selama mereka mengingat pelajaran yang saya berikan.

Akhirnya si teman pengajar  ini pindah mengajar di tempat lain, karena ia bermasalah juga dengan beberapa teman pengajar lain.

Mungkin pelajaran yang bisa diambil dari kasus ini adalah, kita tidak perlu terlalu memikirkan pendapat orang lain, selama kita tidak melanggar aturan yang ada.

 

3.       “Anak ini bisa jadi apa saja yang dia mau.”

Dulu sewaktu saya masih kecil, saya dan keluarga pernah mengunjungi seorang saudara yang dituakan, yang katanya punya indera ke enam. Kami memanggilnya Eyang Jono. Ingatan saya tentang beliau samar-samar, karena saat itu saya masih berumur sekitar lima tahun. Tapi lucunya, saya masih bisa mengingat apa yang beliau katakan pada ibu saya saat itu tentang saya. Katanya saya itu punya banyak kemampuan, dan saat saya besar saya bisa menjadi apa saja yang saya mau.

Walaupun sebenarnya saya kurang percaya diri, tapi memang ada momen-momen tertentu yang menunjukkan kebenaran kata-kata tersebut. Di saat saya memang bertekad serius melakukan sesuatu, saya bisa menyelesaikan tantangannya. Masalah saya cuma kurang pede aja. Padahal sebenarnya saya mampu.

Tapi kalau dipikir-pikir, mungkin Eyang Jono memang benar. Saya bisa jadi apa saja yang saya mau. Buktinya saya kuliah di jurusan teknik dan lulus sebagai sarjana teknik. Setelah itu saya sempat punya usaha makanan dan menerima pesanan cake, makanan ringan dan kue ulang tahun. Lalu saya bekerja sebagai pengajar bahasa inggris, dan sekarang  saya mulai menjadi penulis.

Life sometimes is funny, don’t you think?

2 komentar:

  1. Dalam hidup ini memang ada yang bisa dan tidak bisa kita kontrol, salah satu yang tidak bisa kita kontrol adalah ucapan atau pendapat orang lain tentang kita. Tapi, tanggapan kita terhadap orang-orang nyinyir itu sepenuhnya kendali kita, jadi kita tinggal pilih aja, mau kita cuekin atau mau kita ajak gelut wkwkwk.


    Untuk rekan guru itu untungnya pindah, ya. Enggak nyaman, deh, kalo berlama-lama satu lingkungan dengan orang-orang yang perangainya begitu, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget, mbak. Kita cuma bisa mengendalikan sikap/tanggapan kita ke orang lain. Makanya saya berusaha selalu bersikap positif dan mengambil hikmahnya aja, walaupun terkadang sempet emosi trus jadi makan lagi deh. Hahaha :D

      Ya, benar. Untung rekan guru itu akhirnya pindah. Hikmahnya adalah kesan pertama tidak selalu benar, dan saya jadi lebih berhati-hati lagi dalam memilih teman :)

      Hapus

Postingan Terbaru

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Dalam Mendidik Anak

  Orang tua pasti menyayangi   dan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sayangnya tanpa disadari masih banyak orang tua yang m...

Postingan Populer