Orang tua pasti menyayangi dan menginginkan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Sayangnya tanpa disadari masih banyak orang tua yang melakukan
kesalahan dalam mendidik anak. Akibatnya anak akan tumbuh menjadi
orang yang tertutup, pemalu, tidak tegas atau malah menjadi orang yang egois, pemarah
dan suka berbuat kasar.
Belakangan sedang viral postingan seseorang yang mengeluh karena beberapa barang miliknya diambil oleh keponakan-keponakannya tanpa ijin. Pada saat orang tersebut berbicara pada orang tua anak-anak itu, si orang tua malah menyuruhnya mengikhlaskan benda-benda tersebut. Ini adalah contoh orang tua yang membiarkan saja anak-anak mereka berbuat semaunya, dengan alasan masih anak-anak. Padahal justru di sinilah peran orang tua dibutuhkan oleh anak. Orang tua yang harus mengajarkan pada anak, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Karena itu ada hal-hal yang harus
dihindari orang tua dalam mendidik anak.
1. Selalu Memanjakan Anak
Banyak orang tua, dengan alasan
sayang kepada anak, selalu memanjakan dan menuruti semua kemauan anak. Hal ini
jika dibiarkan terus, akan membuat anak merasa bahwa semua keinginannya harus
dipenuhi. Akibatnya anak akan tumbuh menjadi orang yang egois dan mau menang
sendiri. Anak tidak pernah mau mengerti keadaan atau situasi orang lain dan
bahkan bisa melakukan apa saja termasuk hal-hal yang melanggar hukum untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya.
Seharusnya orang tua bisa memberi
batasan, sejauh mana keinginan anak bisa dituruti. Anak harus belajar kalau
dalam hidup tidak semua keinginannya bisa didapat, apalagi jika berbenturan
dengan hak orang lain. Anak juga harus
belajar mendapatkan sesuatu melalui usahanya sendiri. Dengan demikian anak bisa
menghargai proses dan usaha orang lain.
2. Membandingkan Anak dengan Orang Lain
Orang tua biasanya merasa bangga
jika memiliki anak yang berprestasi. Tetapi orang tua terkadang lupa, setiap
anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing. Antara saudara kandung pun
bisa terdapat perbedaan. Ada anak yang lebih cepat mempelajari suatu hal baru
dibanding saudaranya. Tetapi bukan berarti saudaranya yang lebih lambat itu
bodoh. Ia hanya membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan dan mempelajari
sesuatu.
Karena itu, membandingkan anak
dengan saudaranya atau anak lain akan menyakiti hati si anak. Ia akan merasa
kalau dirinya tak cukup baik bagi orang tuanya. Anak akan tumbuh menjadi
orang yang kurang atau tidak percaya diri. Lebih berbahaya lagi jika si anak
malah menyimpan dendam pada saudara atau anak yang sering dibanding-bandingkan
dengan dirinya.
Orang tua harus menyadari bahwa pertumbuhan
dan perkembangan setiap anak tidak sama. Demikian juga bakat dan minatnya. Lebih baik orang tua fokus bakat dan kemampuan
si anak. Bakat apa yang perlu dikembangkan dan didukung.
3. Langsung Marah pada Anak
Saat anak melakukan kesalahan,
jangan langsung memarahi anak, apalagi memarahi anak di depan umum. Belum tentu
anak tahu kalau ia sudah membuat kesalahan. Bisa-bisa anak malah merasa malu
dan juga marah pada orang tua.
Yang harus dilakukan adalah
bertanya pada anak. tanyakan kenapa ia melakukan itu. Apakah ia tahu kalau ia
melakukan kesalahan? Jika ini adalah kesalahannya yang pertama, tak perlu
menghukum anak. Anak cukup ditegur dan diberi tahu kesalahannya. Setelah itu
orang tua dan anak bisa membuat kesepakatan tentang hukuman apa yang akan
diterima anak jika ia mengulangi kesalahannya tersebut.
4. Menjadi Penyelamat Anak
Lagi-lagi dengan alasan sayang
pada anak, banyak orang tua yang tidak mau kalau anaknya mengalami kesulitan. Alih-alih
membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri, orang tua selalu datang
menyelamatkan anak.
Anak tidak membuat tugas sekolah,
orang tua yang mengerjakan supaya anaknya tetap mendapat nilai. Anak merusak
barang, orang tua langsung membeli barang yang baru, tanpa menegur anak dan
memberi tahu kalau yang dilakukannya itu salah.
Anak akan tumbuh menjadi orang
yang selalu lari dari tanggung jawab karena merasa bahwa ada orang tua yang
akan menyelamatkannya. Padahal orang tua tak selamanya bisa mendampingi anak.
Seharusnya anak diberi kesempatan
untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sendiri. Saat anak merusak
barang, anak harus ditegur dan diingatkan bahwa yang dilakukannya itu salah. Jika
anak sudah punya uang saku, minta ia untuk ikut menyisihkan uang untuk
mengganti barang yang ia rusak. Jadi anak tahu bahwa ia harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
5. Berbohong atau Memberikan Janji yang Tak Bisa Ditepati
Banyak orang tua yang ingin
memiliki anak yang baik dan jujur, tapi mereka sendiri malah memberi contoh
yang tidak baik pada anak. Kadang-kadang karena ingin membuat anak tidak rewel
atau berhenti menangis, orang tua menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa
ditepati oleh orang tua. Akibatnya anak akan merasa dibohongi dan kehilangan rasa percaya pada orang
tua, bila mereka sering merasa kecewa karena orang tua tidak bisa menepati janji
mereka.
Seharusnya saat anak meminta
sesuatu, entah itu waktu bersama atau barang, dan orang tua tidak bisa
memberikannya, ajak anak bicara. Orang tua harus menjelaskan pada anak kenapa
anak tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Tentunya penjelasannya
harus sesuai dengan usia anak, supaya anak mengerti bahwa permintaannya saat itu
belum bisa dituruti. Saat menjanjikan sesuatu pada anak, pastikan bahwa janji tersebut memang bisa ditepati sehingga anak akan
tetap percaya pada orang tuanya.
Nah, itulah beberapa kesalahan
yang harus dihindari orang tua dalam mendidik anak. Semoga bermanfaat.
Masyaa Allah, artikel yang bermanfaat. Menjadi pengingat saya. Semoga kita semua bisa menjadi orangtua yang baik.
BalasHapusMasya Allah, diingatkan kembali nih Mbak. Semoga bisa inget terus untuk tidak melakukan kelima kesalahan pengasuhan ini a Mbak. Aamiin
BalasHapusReminder bagi saya yang belum punya anak sendiri, walau anakndidik sudah bejibun hehe
BalasHapusSetuju, semoga kita bisa menjadi orangtua yang baik bagi anak anak kita. Thanks artikelnya Mbak, bagus sekali untuk dipahami bagi kita sebagai orang tua.
BalasHapusTerima kasih sharingnya Mba. Sangat berguna nih untuk para orang tua dan calon orang tua.
BalasHapusMakasih ya mbak tulisannya, sebagai orang tua masih terus belajar dan belajar memberikan yg terbaik buat anak..aamiin
BalasHapusPengingat bagi saya nih Mb .. kadang sebagai orang tua kita belum tahu ilmunya. Dan banyak hal yang harus kita renungkan dalam pengasuhan. Sehingga kadang kita tidak sadar telah memanjakan mereka.
BalasHapusmasyaallah jadi pengingat untuk saya sebagai orang tua, banyak yang harus dipelajari dan dipraktekan sebagai orang tua, agar mereka menjadi generasi yang kuat
BalasHapusGak mudah jadi orang tua, tapi semua bisa dipelajari ya. Dengan tau poin-poin di atas setidaknya kita bisa antisipasi pas ngasuh n mendidik anak, Mantap bunda!
BalasHapusDari 5 kesalahan ini yang masih sering saya lakukan adalah nomer 3. Memang sulit sekali mengatur emosi.
BalasHapusSepakat Mbak. Terima kasih sharing pengingat buat saya pribadi. Poin dimana kita sebagai penyelamat anak itu,ngeri-ngeri sedap buat saya, saat anak-anak kecil dulu. Namun, kita harus tegar, dan berusaha menjadikan anak kita seorang survivor. Nice sharing, Mbak.
BalasHapusDulu paling sebel sama janji yg nggak bisa ditepatin ortu
BalasHapusBayangin waktu masih jadi anak, paling ga suka banget sama poin 3 dan 5, suka ingin ditanya dulu penyebab dan alasannya apa dan ga suka dijanjiin
BalasHapusNah poin langsung marah pada anak, hmm, meski belum punya anak, selalu reflek ngelihat ponakan yang bikin sebel. Haduuh. Ternyata efeknya sebegitunya.
BalasHapus